Menyoal Budaya Membaca di kalangan Remaja

“Kegemaran Membaca adalah sebuah Rahmat; kegemaran membaca suatu kebaikan” ~Goenawan Muhammed

Bagi kalangan remaja hits masa kini, kegiatan mengunjungi tempat-tempat hits kekinian seolah sudah menjadi kegiatan utama bagi mereka. Selain untuk memuaskan hasrat pribadi untuk menghilangkan rasa penasaran, kegiatan semacam ini juga dijadikan momen untuk berfoto ria lalu secara spontan di upload untuk memenuhi beranda medsos mereka supaya dianggap kekinian. Tidak ada yang melarang memang budaya semacam ini karena manusia normal pasti membutuhkan liburan di tengah kepadatan aktivitasnya, tapi jika budaya ini dijadikan kegiatan keseharian dan menjadi substansi dari kehidupan, dimana letak perkembangan keilmuan si remaja tersebut ?

Soal budaya membaca, tampaknya remaja masa kini lebih memilih kegiatan di atas dari pada memilih untuk membudayakan kegiatan membaca. Banyak remaja yang memilih menghabiskan uang untuk mengunjungi tempat-tempat kekinian dari pada menghabiskan uangnya untuk mengunjungi toko-toko buku untuk membeli buku. Fenomena yang menjurus ke arah kehidupan bergaya hedonisme semacam ini semakin menjalar di tengah masyarakat khususnya kalangan remaja.
Bukan tanpa alasan saya selaku penulis menyindir dengan perkataan sarkasme macam di atas. Saya yang pernah merasakan masa remaja, pernah juga terjerumus ke dalam kehidupan semacam itu. Di mulai seringnya mengunjungi mall, tempat rekreasi , atau sekedar menghabiskan uang untuk berkumpul dengan teman-teman di tempat-tempat hits semacam kafe dan yang lainnya tanpa goal yang jelas untuk apa berkumpul, ketika bergelut dengan dunia pendidikan dan berdiskusi dengan sebagian teman-teman, saya hanya bisa diam dan mendengarkan teman-teman lainnya bediskusi dengan berargumentasi menggunakan pengetahuan mereka yang pernah mereka dapatkan dari proses belajar dan banyak membaca buku.

Bukan maksud saya mengarahkan pembaca untuk mengartikan bahwasannya dengan membudayakan membaca kita dapat berbicara lantang di tengah forum dan mendapatkan pujian dari orang banyak, sama sekali bukan seperti itu maksud saya!

“Aku membaca bukan hanya untuk tahu, aku juga ingin bahwa apa yang ku baca itu ikut membentuk sebagian pandanganku… Permainan yang tak akan pernah selesai ini sangat mengasyikan.” ~Ahmad Wahib (seorang pakar intelektual)

Dengan membaca buku, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh pelakunya. Selain untuk menambah pengetahuan, membaca juga dapat membentuk pandangan seseorang dalam menghadapi setiap permasalahan. Sebagai contoh di dalam permasalahan yang menggoncang negeri kita akhir-akhir ini mengenai peliknya dunia perpolitikan berbau SARA, berbagai respon negatif dan positif pun muncul. Tentunya orang yang memiliki pengetahuan akan lebih bijaksana dalam memandang permasalahan ini. Sebagai contoh kongkret, adalah seorang remaja bernama Afi Nihaya, seorang siswi di salah satu SMA Negeri di Banyuwangi ini begitu bijaksana menanggapi permasalahan tersebut melalui tulisannya. Namun sebaliknya, orang yang tidak mempunyai banyak ilmu pengetahuan akan gampang terpancing memberikan respon dan pendapat yang negatif dan berujung kepada perdebatan kusir tanpa data.

Selain itu, membaca juga dapat membuat pelakunya semangat untuk terus belajar karena dengan membaca, semakin sadar banyak kekurangan informasi dan pengetahuan yang belum kita ketahui sebelumnya. Seperti perkataan Cak Nur, “Membaca adalah kegiatan manusia yang produktif… Karena Tuhan mengajari manusia dengan pena, maka tanpa membaca manusia tidak akan banyak belajar.”

Diakhir, dengan tanpa melarang kegiatan remaja hits masa kini, budaya membaca juga harus tetap membudaya di kalangan remaja lebih luas lagi masyarakat umum. Mungkin akan lebih lengkap apabila setiap aktivitas kita seperti jalan-jalan, liburan, dan yang lainnya dilengkapi dengan membaca, meniru masyarakat Jepang yang mempunya spirit membaca tingkat tinggi bahkan menurut cerita yang saya dengar, sambil berlibur mereka tidak pernah melupakan waktu untuk membaca.

Tentunya dengan penjelasandiatas budaya membaca adalah benar-benar suatu kebaikan, maka dari itu mari kita budayakan membaca, karena dengan membaca kita mampu mengetahui dunia, dan dengan menulis kita mampu mempengaruhinya.

Jakarta, 28 Mei 2017

#1Hari1Post #RamadhanMalhikdua